A. Pengertian Film
Film merupakan visual gambar bergerak yang memiliki sebuah cerita dan informasi di dalamnya. Hasil produksi sebuah film merupakan karya kolektif dari campur tangan banyak orang yang ikut berperan dalam proses penggarapannya, dimulai dari tahap awal pra- produksi sampai tahap akhir pasca-produksi. Penggarapan film menuntut kita untuk bekerja dalam sebuah tim, yang tentu dikepalai dan dipimpin oleh seseorang, yang dalam film di kenal sebagai seorang sutradara.
Sedangkan film secara harfiah yaitu Cinematoghraphie yang berasal dari kata cinema memiliki arti gerak, phitos yang berarti cahaya dan graphie yang berarti tulisan, gambar, atau citra. Sehingga dapat diartikan melukis gerak dengan cahaya.
B. Sejarah Film
Sejarah film dimulai dengan ditemukannya konsep fotografi oleh Joseph Nicephore Niepce yang berasal dari Prancis pada tahun 1816. Niepce merupakan orang pertama yang menciptakan penggunaan praktis sebuah kamera dan film. Sebenarnya sejarah awal film yang sesungguhnya berawal di tahun 1878. Dari seorang tokoh yang bersal dari Amerika Serikat bernama Edward James Muybridge, ia membuat 16 gambar-gambar kuda yang disambungkan dalam satu frame kemudian dapat membentuk ilusi seolah kuda-kuda tersebut dapat bergerak.
Sejarah film dipopulerkan oleh Lumiere bersaudara, dengan temuan alat sinemtografi Thomas Alfa Edison. Alat ini merupakan gabungan dari kamera proyektor , dan mesin cetak. Kemudian alat ini dipatenkan pada tahun 1895 dan dinamakan Cinematographe.
C. Elemen-elemen Dalam Film
Elemen dalam film merupakan hal mendasar dalam film yang disusun sedemikian rupa agar film menjadi hidup dan dapat dinikmati jalan ceritanya. Elemen dalam film yang dimaksud meliputi dua unsur, yakni naratif dan sinematik. Unsur-unsur tersebut dapat dipecah kembali menjadi beberapa bagian diantara, dalam unsur naratif terdapat :
a. Ruang
Tempat para pelaku cerita bergerak dan berkreatifitas menjalankan cerita.
b. Waktu
Waktu meliputi urutan untuk menciptakan pola yang sesuai dalam sebuah film. Waktu juga digunakan untuk menentukan durasi dalam film.
c. Perilaku Cerita
Terdiri dari karakter utam dan pendukung, dalam sebuah film pastinya terdapat tokoh yang memiliki karakter untuk menggerakkan cerita. Hal utama yang akan menjalankan cerita adalah sebuah konflik yang akan dibuat oleh karakter-karakter dalam cerita.
d. Konflik
Dapat diartikan sebagai permasalah yang muncul dalam cerita. Konflik ini yang nantinya akan diselesaikan oleh sang tokoh, yang pada akahirnya akan membuat sebuah konklusi.
e. Tujuan
Merupakan hal yang ingin dicapai oleh pelaku utama dalam cerita. Tujuan dapat berupa fisik (materi) atau non fisik (non materi)
Sedangkan elemen film yang kedua adalah unsur sinematik yang meliputi :
a. Mise En Scene
Sebuah pengungkapan gagasan yang dituangkan melalui kata-kata menjadi bentuk gambaran atau adegan. Mise En Scene sendiri memilki empat aspek di dalamnya:
- - Setting
- - Kostum
- - Pencahayaan
- - Aktor
b. Sinematografi
Ilmu tarapan yang membahas tentang teknik yang menangkap gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan menyampaikan ide cerita. Sinematografi terdiri dari tiga aspek :
- - Kamera
- - Framing
- - Durasi Gambar
c. Suara
Seluruh suara yang akan muncul dalam film
d. Editing
Tahap ini merupakan penggabungan shot-shot yang telah diambil saat proses syuting berlangsung.
D. Jenis-Jenis Film
Merupakan media yang memiliki cerita dan informasi di dalamnya, film memiliki beberapa jenis yang menjadi penentu atau acuan para penontonya. Berbagai jenis film ini diantaranya adalah :
- Film Fiksi : Film ini merupakan hasil karangan atau di luar kejadian nyata. Biasanya film fiksi memiliki dua peranan yakni protagonist dan antagonist.
- Film Dokumenter : Film ini adalah film yang disajikan dalam bentuk fakta atau data berdasarkan kejadian nyata.
- Film Eksperimental : Metode dalam pembuatan film ini mengevaluasi ulang konvensi sinematik.
E. Genre Film
Dalam film juga terdapat genre sebagai prefensi audience untuk film yang akan ditonton :
- Drama : Film yang menceritakan kehidupan nayata yang berhubungan dengan setting, tema, karakter, dan cerita.
- Action : Genre yang dominan menunjukkan pertarungan penuh ketegangan.
- Komedi : Genre film ini memancing penonton untuk tertawa.
- Horor : Bercerita tentang ketakutan dan suasana yang mencekam di dalamnya.
F. Unsur-Unsur Dalam Film
a. Produser
Unsur paling utama, merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap berbagai hal yang diperlukan dalam proses pembuatan film.
b. Sutradara
Pihak atau orang yang paling bertanggung jawab terhadap proses pembuatan film di lar hal-hal yang berkaitan dengan dana dan property. Sutradara bertugas mengarahkan seluruh alur dan proses pemindahan suatu cerita atau informasi dari naskah skenario ke dalam aktivitas produksi.
c. Penulis Skenario
Seorang yang menulis skenario atau naskah yang kemudian digarap atau di wujudkan sutradara menjadi sebuah film.
d. Penata Kamera
Seorang yang bertanggung jawab dalam proses pengambilan gambar saat produksi film.
e. Penata Artistik
Seorang yang bertugas menampilkan cita rasa artistic pada sebuah film yang diproduksi.
f. Penata Musik
Orang yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengisian suara musik dalam film.
g. Editor
Bertanggung jawab dalam proses pengeditan gambar.
h. Pengisi Suara dan Penata Suara
Bertugas mengisi suara oemeran atau pemain film.
i. Aktor
Orang yang memerankan atau membintangi sebuah film.
G. Fungsi Film
Alasan utama orang menonton sebuah film adalah untuk mencari hiburan, itulah kenapa fungsi uatam film yakni sebagai sarana hiburan. Namun, tak lepas dari berbagai unsur dan elemen yang membangun film, dalam film juga terkandung fungsi normative dan edukatif bahkan persuasif.
H. Struktur Film
Struktur film terdiri dari struktur Lahiriah dan Batiniah.
Dalam struktur lahiriah terdapat unsur atu unit yang membangun seperti :
- Shot
- Scene
- Sequence
Sedangkan dalam struktur batiniah terdapat unit seperti :
- Eksposisi : Keterangan tentang tempat, waktu, suasana, dan watak.
- Point Of Attack
- Komplikasi
- Discovery
- Reversal
- Konflik
I. Tahap Produksi Film
Dalam produksi film ada beberapa tahap yang harus dilalaui oleh seorang sines, tahap-tahapnya adalah :
- Development : Dalam tahap ini dilakukan pengembangan ide, menentukan jenis cerita, penulisan skenario.
- Pra Produksi : Pada tahap ini semua konsep perlu diperdebatkan lagi untuk mencapi titik kesepakatan bersama sebelum masuk pada tahap produksi.
- Produksi : Tahap ini merupakan tahap ekskusi cerita dengan proses pengambilan gambar.
- Pasca Produksi : Tahap ini dilakukan proses editing, penataan suara, penambahaan efek, scoring musik, dan colour grading.
- Distribusi : Tahap yang merupakan penyaluran film kepada penonton.
J. Film Sebagai Karya Sastra
Sebelum berbicara lebih jauh mengenai film sebagai karya sastra, perlu dipahami apa itu definisi dari karya sastra dahulu. Kaum romatik berpandangan mengenai ciri-ciri sastra :
- Sastra adalah sebuah ciptaan , kreasi bukan imitasi
- Sastra merupakan sebuah luapan emosi spontan
- Sastra bersifat Otonom
- Otonomi sastra memiliki kohesi yang dalam artian mengacu pada bentuk dan isi
- Sastra menampilkan sebuah sintesa antara hal-hal yang saling bertentangan.
- Sastra mengungkapkan apa yang tak terungkap.
Berdasarkan ciri-ciri di atas dapat dilihat kesamaan atau kesinambungan antara film dan juga sastra. Jika dahulu kala buah pikir seseorang hanya dapat dituangkan melalui tulisan, namun kini dengan berkembangnya teknologi. Sastra dapat disuguhkan lewat berbagai macam media, salah satunya adalah film. Apabila ditilik pada syarat utama sastra adalah “bahasa sebagai sarana penyampaian” maka hal ini juga didapatkan pada sebuah film.
Oleh : Syifa’ Ghaits Nabila Salsabil
Daftar Pustaka
Ardiyanti, H. 2017. Perfilman Indonesia : Perkembangan dan Kebijakan, Sebuah Telaah dari Perspektif Indutri Budaya. 2 (2): 167-169
PostMedya. 2019. Film : Pengertian Sejarah Serta Unsur-Unsur di Dalamnya. Postmedya.com. 27 Februari 2022.
Ini Rumah Pintar. 2017. Unsur-Unsur Pokok Film Yang Perlu Diketahui. INIRUMAHPINTAR.COM. 27 Februari 2022.
