Setiap font memiliki kepribadian dan tujuan yang unik. Ketika anda ingin membuat sebuah project, desain atau sebuah karya tulis, penting sekali untuk memilih font yang tepat. Terutama dibagian judul. Karena judul adalah hal pertama yang akan dilihat oleh orang. Sehingga sangat bijak apabila anda menggunakan font yang dapat menarik perhatian namun sesuai di judul karya anda. Oleh karena itu saya akan menunjukan kepada anda, 10 font yang sering digunakan sebagai judul dari sebuah karya.
1. Times New Roman
Diantara kalian pasti ada yang berfikir, ngapain juga font ini disebut disini. Semua orang tau penggunaan font ini. Namun realitanya masih banyak orang yang salah dalam menggunakan font. Contohnya ini. Ini adalah daftar harga layanan dari suatu agen pemakaman.
Bukannya menggunakan font yang tepat seperti Times New Roman, mereka malah menggunakan font Comic Sans MS. Dan ironinya, jika anda perhatikan dibawah, mereka menuliskan nomer rekening bank mereka dengan Times New Roman. Dan ini semua menggambarkan bahwa mereka menganggap lelucon layanan mereka sendiri, namun serius ketika dalam urusan mengambil uang anda. Kesalahan font seperti inilah yang dapat merusak bisnis.
Anyway, kembali ke topik. Times New Roman merupakan salah satu font yang sudah lama beredar. Pertama kali digunakan pada 3 Oktober 1932. Font ini memiliki struktur tegak berbuntut, atau yang disebut “Serif”. Font serif seperti ini biasanya digunakan dalam penulisan formal. Seperti essay, laporan riset, dan juga judul berita koran. Walaupun terkadang ada perusahaan yang menggunakan font ini sebagai iklan.
2. Cooper Black
Cooper black merupakan font tebal yang didesain oleh Oswald Bruce Cooper, dan dirilis oleh Barnhart Brothers & Spindler pada tahun 1922. Ini adalah salah satu font yang paling sering dipakai. Dari poster, judul iklan, dan juga judul album musik.
Salah satu faktor mengapa font ini begitu sering dipakai adalah, kelengkugannya. Font ini memiliki kaki yang melengkung, tidak seperti font lainnya yang berkaki lurus.
Kelengkungan ini membuat font nya seolah olah menghubungkan dari satu huruf ke huruf yang lain. Bahkan ketika hurufnya tidak semua nya sejajar, kelengkungan tersebut masih membuat hurufnya terlihat rapi. Ini adalah sebuah keuntungan, karena pada zaman mesin press, mereka tidak harus mencetak ulang text yang tidak sejajar, karena masih terlihat rapi untuk dilihat.
3. Helvetica
Hampir semua orang yang pernah berkecimpung di dunia grafis mengetahui font yang satu ini. Dibuat oleh Max Miedinger, pada tahun 1957. Helvetica merupakan font Sans- Serif, atau font tegak tidak berbuntut (Sans : Without, Serif : Stroke). Font ini biasa digunakan pada judul buku, judul film, dan tentu saja iklan.
Alasan mengapa font ini begitu sering dipakai oleh para designer adalah karena bentuknya yang lurus, tidak memiliki gaya stroke apapun, dan tidak terlalu mencolok.
4. Futura
Futura pertama kali didesain oleh designer huruf asal Jerman bernama Paul Renner, pada tahun 1927. Paul ditugaskan untuk membuat font ini oleh Bauer Type Foundry untuk Proyek Frankfurt Baru. Omong omong soal Jerman, tidak lengkap rasanya jika tidak menyebut zaman Nazi. Pada zaman Nazi, font merupakan salah satu cara yang kuat untuk menunjukan identitas. Mereka memilih untuk menggunakan Blackletter Jerman, atau biasa disebut Fraktur. Semua font modern ditolak, termasuk Futura. Walaupun pada akhirnya mereka menggunakan font tersebut karena font yang lama dianggap mirip dengan tulisan orang yahudi.
Pada zaman modern, font ini digunakan untuk banyak hal. Seperti judul iklan, cover album, dan juga poster film, terutama film nya Wes Anderson. Futura dipilih banyak orang karena font ini serbaguna, dengan kualitas tinggi seperti Helvetica. Font ini cocok diapakai jika anda ingin membuat sebuah desain modern dan elegan.
5. Bebas Neue
Selain Helvetica, Bebas Neue juga merupakan salah satu font yang sering dipakai oleh Graphic Designer. Font dibuat oleh Ryoichi Tsunekawa pada tahun 2010. Font ini biasa digunakan untuk pembuatan Judul Infografis, Web Design, dan juga poster. Font ini sering digunakan dikarenakan bentuknya yang simpel dan compact.
https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/new-infographics/tb-and-covid-19
6. ITC Serif Gothic
ITC Serif Gothic dibuat oleh Herb Lubalin dan Tony DeSpigna, pada tahun 1972. Font ini dibuat berdasarkan font buatan lubalin lainnya, yaitu ITC Avant Garde. Font ini biasa digunakan untuk judul buku, iklan, dan juga judul film. Alasan mengapa font ini sering dipakai, khusunya judul buku adalah font ini memiliki bentuk yang tebal, yang mana mempermudah untuk dibaca.
7. Nordique Pro
Nordique Pro dibuat oleh seorang designer bernama Andrea Leksen. Font ini memiliki bentuk yang light (ringan), yang mana menunjukan gaya dari font tesebut. Karena alasan inilah font ini sering digunakan sebagai judul di halaman cover majalah fashion.
8. Akzidenz-Gortesk
Akzidenz-Gortesk dibuat oleh typografer asal jerman yang bernama Ferdinand Theinhardt. Font ini dirilis pada tahun 1896. Font ini merupakan akar dari beberapa font yang kita kenal sekarang. Seperti Helvetica, Futura, dll. Font ini merupakan salah satu font yang memainkan peran penting pada “Swiss Style Movement”, pada tahun 1900an.
Font ini biasa digunakan sebagai judul buku, iklan, bahkan cover film. Font ini juga cocok digunakan untuk mendesain poster dengan style vintage/historical. Seperti Helvetica, font ini sering digunakan karena desainnya yang simpel.
9. Windsor
Windsor adalah font serif yang dirilis oleh Stephenson Blake type foundry pada tahun 1831. Font ini biasa dipakai sebagai Judul koran, iklan, cover buku/majalah, dan juga album. Bentuknya yang unik dari font yang lain membuat font ini begitu terkenal pada masanya.
10. Proto Grotesk
Proto Grotesk dibuat oleh Jean-Baptiste Levée, dan dirilis pada tahun 2014. Font ini biasa dipakai pada judul cover majalah, dan poster.
https://fontreviewjournal.com/proto-grotesk/
Oleh : Muhammad Rafli Nadhif Fadhillah